OutBound Tracking Ujung Kulon, 21-23 Februari 2003
OutBound Tracking Ujung Kulon, 21-23 Februari 2003
Agak susah nih untuk mulai cerita mengenai Outbound tracking yang satu ini. Dan gak tahu juga harus mulai dari mana :-)
Yang saya tahu Outbound ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian outing yang melibatkan semua karyawan di CCS. Nah kebetulan Outbound Ujung Kulon ini adalah “kloter” ke tiga dari pemberangkatan peserta outing.
Saya juga kurang tahu kenapa Ujung Kulon di pilih sebagai tempat tujuan. Yang saya tahu cuma dipilihnya Ujung Kulon karena mempunya tantangan tersendiri. Juga pemandagan alam yang dijanjikan (padahal..... bukan man tersiksanya, hahaha....).
Masuk ke peserta outing, kebanyakan yang menjadi peserta saat itu adalah rekan-rekan CCS yang termasuk paling baru. Cukup banyak saat itu. Dan peserta Senior yang ikut (termasuk panitianya) adalah: Aip, Diana Hiola, Mumuh, Thiara, Bowow, David Siregar, Hasbullah dan Berry. Satu lagi yang ikut sebagai pendamping rekan-rekan yang baru tersebut adalah Intan Nurcahya.
Setelah semua komplit, perjalanan di lanjutkan sampai dengan daerah tujuan. Hujan rintik menyambut kita saat itu. Untungnya perbekalan jas hujan memang sudah diumumkan untuk dibawa. Jadi sambil siap-siap menyebarang dengan perahu, kami main hujan-hujanan. Lalu, menyebranglah kita dengan senangnya. Ternyata kita menuju tempat istirahat pertama untuk mengisi perut. Aduh.... lagi-lagi saya lupa namanya, yang pasti kita sempat istirahat di suatu tempat untuk makan malam dimana tempatnya lumayan bagus. Dekat ruang makan itu ada kolam renang yang tepat di sebelahnya adalah pasir dan pantai. Keren deh...
Esok paginya dilanjutkanlah perjalanan menuju suatu pulau di ujung kulon dengan menggunakan perahu. Dan... penyiksaanpun dimulai, hiks....
Perjalanan itu sebetulnya untuk memulai titik petualangan, mulai berangkat sampai kembali lagi. Perjalanan menggunakan perahu itu cukup menyenangkan, walaupun saat itu Okky ketiban sial karena HP nya tercebur ke laut, hehehe.....
Perahu yang kami tumpangi juga gak bisa sampai di tepi pulau karena banyaknya karang, sehingga harus di jemput lagi dengan perahu kecil. Itupun harus bolak-balik karena muatan barang dan orangnya terlalu banyak. Intan, Mumuh, Berry dan Bowow pasti inget banget sama moment ini, karena ada cerita mabuk laut, mual dan pipis pake air laut, hahaha.....
Setelah semua sudah kumpul di ”base camp” barulah kita sadar betapa tersiksanya outbound kali ini. Bayangkan, nyamuknya banyak dan besar-besar pula. Belum lagi anjing yang berkeliaran plus menyalak sepanjang malam. Suasana yang gelap dan air yang kurang bagus, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Betul-betul penyiksaan...
Sebagian anak ada yang gak bisa tidur sambil bermain gitar. Sementara yang lainnya tetap tertidur nyenyak karena membawa peralatan perang dengan nyamuk.
Keesokan paginya, seperti biasa, sarapan dong. Kemudian mengatur pembagian group untuk menyisir dan membelah pantai selatan Ujung Kulon dengan berjalan kaki. Perjalanan awal cukup menggimbarakan. Ya iya dong, lha wong masih pagi dan masih segar semua, hihihihi.... Tapi selanjutnya, hahahaha.... Kapok deh intinya. Gimana gak kapok, lewat jalan berlumpur, nyebarang sungai meniti jembatan yang terbuat dari akar-akar pohon. Oh ya, katanya selama perjalanan kita bisa melihat badak Jawa yang di lindungi itu. Tapi, boro-boro badak, jejaknya aja susah banget dapetnya, fpuiihh....
Yang kasian Mba Diana Hiola. Sepatu kets nya baru, dan jadi korban lumpur disana, hahaha.... tapi saya yang jadi korban karena harus bawain tas beliau. Jadi deh dua tas di punggung saya. Tapi gak papa kok Mba Diana, saya ikhlas, hehehe...
Yang paling rame selama perjalanan adalah si Intan dan Mas Mumuh. Ada aja bahan untuk ditertawakan. Jadi perjalanan gak begitu suntuk.
Akhirnya, sampai juga kita di tujuan, yaitu pantai Ujung Kulon. Betul-betul mengobati kelelahan yang ada. Pasirnya putih sekali dan jarang sampah (kecuali sampah dari ranting-ranting pohon yang ada di sekitar pantai). Sayangnya, semua di larang berenang oleh Mba Diana. Jadinya semua peserta hanya main di sekitar pantai.
Tidak berapa lama setelah itu, peserta di diapkan kembali untuk pulang, juga karena mengingat waktu sudah mulai mejelang senja.
Perjalanan pulang berbeda dengan perjalanan pergi. Kali ini kita tidak membelah hutan, melainkan menyisir pantainya. Tapi peserta di tuntut jalan lebih cepat karen hari mulai gelap.
Dan…. Sampailah juga kita ke base camp. Dan betul aja, semua terkapar, kecuali David dan Hasbullah yang masih sibuk beres-beres.
Singkat cerita, pagi harinya kita bersiap-siap untuk kembali. Sama dengan penyeberangan sebelmunya, pakai perahu kecil dulu untuk mengangkut barang dan semua peserta ke perahu utama.
Oh ya, ada yang lupa. Entah saat baru mau mulai petulangan atau saat mau balik dari petualangan ya, kita semua sempat singgah di sautu pulau yang baguuss... banget. Rimbun, airnya jernih sampai ikan-ikannya terlihat jelas. Jadi arena yang bagus buat foto-foto tentunya.
Balik lagi, perjalan pulang betul-betul melelahkan karena menyisakan tenaga hari sebelumnya yang membelah pulau jawa di Ujung Kulon.
Untungnya, tidak ada satupun peserta yang mengalami gangguan selama outbound Ujung Kulon ini, jadi semua bisa kembali dengan selamat.
Yang paling rame selama perjalanan adalah si Intan dan Mas Mumuh. Ada aja bahan untuk ditertawakan. Jadi perjalanan gak begitu suntuk.
Akhirnya, sampai juga kita di tujuan, yaitu pantai Ujung Kulon. Betul-betul mengobati kelelahan yang ada. Pasirnya putih sekali dan jarang sampah (kecuali sampah dari ranting-ranting pohon yang ada di sekitar pantai). Sayangnya, semua di larang berenang oleh Mba Diana. Jadinya semua peserta hanya main di sekitar pantai.
Tidak berapa lama setelah itu, peserta di diapkan kembali untuk pulang, juga karena mengingat waktu sudah mulai mejelang senja.
Perjalanan pulang berbeda dengan perjalanan pergi. Kali ini kita tidak membelah hutan, melainkan menyisir pantainya. Tapi peserta di tuntut jalan lebih cepat karen hari mulai gelap.
Dan…. Sampailah juga kita ke base camp. Dan betul aja, semua terkapar, kecuali David dan Hasbullah yang masih sibuk beres-beres.
Singkat cerita, pagi harinya kita bersiap-siap untuk kembali. Sama dengan penyeberangan sebelmunya, pakai perahu kecil dulu untuk mengangkut barang dan semua peserta ke perahu utama.
Oh ya, ada yang lupa. Entah saat baru mau mulai petulangan atau saat mau balik dari petualangan ya, kita semua sempat singgah di sautu pulau yang baguuss... banget. Rimbun, airnya jernih sampai ikan-ikannya terlihat jelas. Jadi arena yang bagus buat foto-foto tentunya.
Balik lagi, perjalan pulang betul-betul melelahkan karena menyisakan tenaga hari sebelumnya yang membelah pulau jawa di Ujung Kulon.
Untungnya, tidak ada satupun peserta yang mengalami gangguan selama outbound Ujung Kulon ini, jadi semua bisa kembali dengan selamat.
Satu hal yang di hati kebanyakan para peserta, mereka bilang: "Ini bukan Oubound, ini penyiksaan, Kapooookkkkkkkkk.........” hahahaha...
Semoga ini bukan pernyataan serius, karena terus terang aja, saya ingin moment ini terjadi lagi, walau entah kapan.
Semoga pula, ini kembali menjadi kenangan yang tidak terlupakan di sejarah CCS.
-Salam-
Yudi R. Irawan (Berry)
4 comments:
Hehehe, karena nama saya sering disebut2.. jadi saya juga harus nambahin cerita nih..
Perjalanan outing ini begitu berat karena :
1. Saya harus naik di opers yang statusnya sweeper bareng ma bang dave dan bang hasbul (cewek sendirian jadi.. hihi, untung ngga dilabain) cuma bawa mobilnya itu bikin muntah..maklum, naik turun gunung.
2. Kebagian kamar brg mba Diana.. hehehe, tegaaaaaaaa bgt... mba Di ngga mau deket2 gue.. katanya takut nanti pas bobo di lindes buldozer... Hikshiskshisk..
3. Selama 2 jam nunggu pindah kapal, gue pipis pintu kapal di pegangin ayah mumuh.. tp ternyata air bersih ngga ada.. terpaksa deh dengan ikhlas pake air laut.. hahahaha, Ayah Mumuh bilang.. abis kena air garem dijemur trus digoreng tan.. hahaha (emang gue ikan asin..)
4. Harus nyebrang kali dan laut pake jembatan akar.. yang lain sih ngga masalah.. tp klo gue dan eban?.. itu masalah paling berat.. Nistaaaaa bener...
5. Selama Tracking gue yang paling tersiksa karena lumpurnya ampir sepinggang. yah, akhirnya gue ikhlaskan tangan gue dipegang2 cowok2 yang mau bantuin gue..(heheh, ge'er..)
6. Si Bona juga dodol.. sepatu kets udah gue ikhlasin dan gue buang karena udah 10 kilo tuh lumpur.. tp ternyata.. ama bona dibawa ke jkt dan dicuci pula..hehehe, maklum anak baru.. masiiiiiiih baik.. jadi blum norak kyk sekrang yah bon.. hahahaha...
7. Kerena postur badan gue yang gede.. jadi selama pencarian badak gue deh ama Eban yang jadi bahan hina2an... (iya nga Ban?.... dan dasar cowok.. klo yang minta tolong kurus dan seksi pasti deh dengan senang hati ditolongin... tp klo gue?.. hsikshikshiks, cuma ayah mumuh doang yang mau.. hehehehe, itu jg karena dah ngga tega yah?..
8. Pas mau pulang.. Mba Tiara udah ngga tahan pipis jadi di kamar mandi mesjid yang tanpa pintu.. ngga pake tengok kanan kiri langsung jongkok dan buka celana... Padahal di satu sudut ada bapak2 juga abis mandi lagi cengar cengir.. hahahahahahahaha
Cuek deh mba Ti.. yang penting lega..
Pokoknya bnyk kenangan yang tak terlupakan.. biarpun kapok... Gue mau kok klo disuruh kesana lagi..
Miss U All....
Hahaha... Makasih ya Intan bin Indun atas komentarnya. Dan bener kata Indun, walaupun nyusahin, tapi gue gak kapok kalo harus kesana lagi bareng2. Walau dengan lokasi dan rute yang sama
1. secara geografis.. daerah yg dijalankan membelah dari pantai utara ke pantai selatan dan perjalananya lumayan jauh.
2. gwe sempet exhausted, jadi malem sempet menggigil nahan lelah sewaktu mandi, tapi kena air teh manis hangat, badan pulih kembali.
3. pengalaman yg luar biasa, karena lelah dan sakit hilang ketika sampai ditujuan. si indun dan eban pegangan tangan menyusuri pantai karena mereka takut kehilangan (secara gwe jadi sweeper.. harus paling belakang dan gwe ngeliat 2 orang ini saling tolong menolong banget.. two thumbs up)
4. gak sempet ketemu badak, hanya sisa2 cakarannya di pohon dan.. tai badak.. hehhe
5. acaranya bagus banget, pantainya siang bisa dilewatkan, sore udah penuh air, bahaya buat pemula.. tx God, we all made it.
6. Kalau sempet kececer, potensi untuk hilang di tengah hutan besar, bahaya sendirian, sedangkan untuk pengetahuan kompas atau GPS, gwe yakin gak semua tahu, bawa kompas ajah gak mikir.
7. soal sinyal.. hmmm.. :-) emang badak bisa pakei Hp apah ?
8. Kalau diajak kesana lagi, gwe mau.. tapi sebaiknya ada jangka waktu, soalnya harus latihan dulu boo.. medannya berat..
Post a Comment