Ngocolers Ke Panti Asuhan Muslimin "Putra Mulia"
Tanggal 24 Desember 2008, sehari sebelum perayaan Natal, beberapa "hamba" Ngocol yang kebanyakan ex CCS dan Galeri Indosat (dulu Satelindo) menjadikan hari itu lain dari yang biasanya. Pada tanggal itu, diwakili oleh Mas Ikmal, Mas Dendhi, Mas Arie Subagja, Mba Anti dan Yudi (berry), para "hamba" ngocol menyerahkan bantuan untuk yayasan panti asuhan muslimin "Putra Mulia" sebesar Rp. 7.300.000.
Datangnya para perwakilan itu ke panti asuhan yang terletak di Jl. Bangunan Timur No. 14 Kayu Putih Jakarta Timur adalah atas kesepakatan para anggotanya untuk menyisihkan sebagian harta dan rezeki yang didapat dari para Ngocolers (sebutan untuk anggota Ngocol).
Datangnya para perwakilan itu ke panti asuhan yang terletak di Jl. Bangunan Timur No. 14 Kayu Putih Jakarta Timur adalah atas kesepakatan para anggotanya untuk menyisihkan sebagian harta dan rezeki yang didapat dari para Ngocolers (sebutan untuk anggota Ngocol).
Sebetulnya sih awal dari rencana ini karena udah lama kita gak ada acara. Kalau gak salah terakhir itu buka puasa bareng deh. Nah kebetulan ada begitu banyak rezeki di akhir tahun ini, trus muncul deh ide-ide untuk bikin acara. Salah satunya ya ide ke panti asuhan itu yang syukurnya di tanggapi positif oleh semuanya, termasuk Eko di Kediri, Bowow di Bantul dan Yik Usman di Bali. Gak nyangka ya, bandel-bandel tapi hatinya pada mulia, hiks… :(
Tapi bukan anak ngocol namanya kalo gak pake rame dulu, hihihihi…. Old Habit Die Hard kalo kata wong Londo. Tapi tetap aja perdebatan dan ledek2an arahnya positif. Sampai akhirnya di putuskan untuk survey yang kebetulan si Jamboe sama si Pare yang berangkat survey (bawaan outing nih, survey mulu, hihihihi…)
Intinya survey berjalan baik trus dibuat laporannya ke milis. Dan kayak dejavu, perdebatan perihal mekanisme pembagian mucul lagi. Aduh…. Hobi banget sih menuh-menuhin imel? Tapi akhirnya di putuskan untuk memberikan seluruh sumbangan yang ada ke panti. Dan untuk pengumpulan dada, eh dana maksudnya, di tunjuk Mba Lisda sebagai menteri keuangannya.
Awalnya cukup banyak yang mau ikut pada hari H nya, tapi rontok satu-persatu karena pekerjaan dan alasan lainnya. Akhirnya yang bisa ya Mas Ikmal, Mas Dendhi, Mas Arie, Mba Anti dan si Tampan Jamboe (hihihihi… gak boleh sirik).
Dengan diantar oleh mobil operasional (thanks to Mas Sofiyan), para perwakilan tsb meluncur tanpa hambatan ke lokasi. Setibanya disana langsung bertemu dengan Bu Nur sebagai perwakilan panti. Mas Ikmal, Mba Anti dan Mas Arie langsung menyampaikan maksud dan tujuan Ngocolers datang sekaligus menyerahkan bantuan. Sedangkan Yudi dan Mas Dendhi mendokumentasikan moment tsb. Lagi-lagi… narcis stadium 4 muncul saat foto2 :-)
Yang parah sih Mas Dendhi tuh, masak sempat2nya ngomong “ala ngocol” di Panti, hahahaha…. (ngerti kan maksudnya?)
Intinya survey berjalan baik trus dibuat laporannya ke milis. Dan kayak dejavu, perdebatan perihal mekanisme pembagian mucul lagi. Aduh…. Hobi banget sih menuh-menuhin imel? Tapi akhirnya di putuskan untuk memberikan seluruh sumbangan yang ada ke panti. Dan untuk pengumpulan dada, eh dana maksudnya, di tunjuk Mba Lisda sebagai menteri keuangannya.
Awalnya cukup banyak yang mau ikut pada hari H nya, tapi rontok satu-persatu karena pekerjaan dan alasan lainnya. Akhirnya yang bisa ya Mas Ikmal, Mas Dendhi, Mas Arie, Mba Anti dan si Tampan Jamboe (hihihihi… gak boleh sirik).
Dengan diantar oleh mobil operasional (thanks to Mas Sofiyan), para perwakilan tsb meluncur tanpa hambatan ke lokasi. Setibanya disana langsung bertemu dengan Bu Nur sebagai perwakilan panti. Mas Ikmal, Mba Anti dan Mas Arie langsung menyampaikan maksud dan tujuan Ngocolers datang sekaligus menyerahkan bantuan. Sedangkan Yudi dan Mas Dendhi mendokumentasikan moment tsb. Lagi-lagi… narcis stadium 4 muncul saat foto2 :-)
Yang parah sih Mas Dendhi tuh, masak sempat2nya ngomong “ala ngocol” di Panti, hahahaha…. (ngerti kan maksudnya?)
Selesai dari acara di panti itu, tim mampir untuk makan siang di Sate Blora di bilangan Rawamangun, untuk kemudian melanjutkan perjalanan pulang kembali ke kantor. Tadinya sih mau jalan lagi ke Grand Indonesia, tapi gak jadi karena mas Arie tidur di mobil (heh? Apa hubungannya ya? J)
Tapi yang pasti sih gak enak sama Mas Ikmal yang saat itu jadi PTH GH, hahahahaha… Sorry Pak Haji sang penasehat spritual, kidding :-)
Selesai deh…
Sedikit doa aja… Semoga apa yang telah dilakukan oleh para "hamba" Ngocol menjadikan suri tauladan yang terus ada, dan Ngocol serta CCS pada umumnya menjadi bagian kecil yang terus ada untuk membangun arti kepedulian.
Tapi yang pasti sih gak enak sama Mas Ikmal yang saat itu jadi PTH GH, hahahahaha… Sorry Pak Haji sang penasehat spritual, kidding :-)
Selesai deh…
Sedikit doa aja… Semoga apa yang telah dilakukan oleh para "hamba" Ngocol menjadikan suri tauladan yang terus ada, dan Ngocol serta CCS pada umumnya menjadi bagian kecil yang terus ada untuk membangun arti kepedulian.
Terima kasih untuk semua Ngocolers dan pihak-pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung sehingga niatan tsb tdk hanya menjadi wacana, tapi juga menjadi kenyataan.